Gowa, Kabartujuhsatu.news, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku telah berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan program Perluasan Areal Tanam yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Hal itu dibuktikan melalui kesempatannya meninjau lokasi irigasi perpompaan di Kelurahan Tetebatu, Kecamatan Pallangga, Gowa, Kamis (5/9/2024). Dalam kegiatannya tersebut, Kepapa BBPP Batangkalu menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan Petani, Penyuluh, Babinsa, dan Dinas Pertanian Gowa.
"Masyarakat petani disini sangat merasakan manfaat dan puas dengan adanya bantuan pompa, berterima kasih kepada Menteri Pertanian, yang biasanya kami tanam 2 kali, sekarang bisa 3 kali tanam," ungkap Rusli selaku petani saat berbincang dengan Kepala BBPP Batangkaluku.
Rusli menambahkan saat ini ia bersama petani lainnya menggunakan sistem tanam tabela untuk mengejar pertanaman ke tiga.
Hal yang sama juga diutarakan Babinsa Herman mengatakan, pihaknya selalu memberikan motivasi kepada masyarakat agar senantiasa mengolah lahannya dengan memanfaatkan bantuan pompa.
"Dengan adanya program pompanisasi diharapkan agar kesejahteraan mereka (petani) meningkat dan mendukung swasembada pangan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani berharap agar langkah ini memberikan gambaran kepada masyarakat sekitar dan di musim berikutnya dapat diolah lebih awal.
"Inilah tujuan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan bantuan supaya terjadi penambahan luas tanam, tujuannya adalah agar produksi pangan kita bulan Agustus, September, Oktober itu bisa mengalami peningkatan sehingga target kita untuk swasembada khususnya padi bisa tercapai," terangnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi el nino panjang. Menurut Mentan, pompanisasi bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 triliun pertahun. Artinya apa? ekonomi bergerak di desa," jelasnya.
Senada pernyataan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, pompanisasi diharapkan dapat bermanfaat bagi petani untuk mengairi sawah, sehingga proses pertanaman dapat berjalan lancar.
"Harapannya, pompa ini dapat dioptimalkan oleh petani, di wilayah lain yang membutuhkan,” kata Idha Widi Arsanti.