FKI-1 Madina Nilai Bawaslu Chaotic
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    FKI-1 Madina Nilai Bawaslu Chaotic

    Kabartujuhsatu
    Rabu, 02 Oktober 2024, Oktober 02, 2024 WIB Last Updated 2024-10-02T18:41:30Z
    masukkan script iklan disini


    Madina, Kabartujuhsatu.news, Front komunitas Indonesia Satu (FKI-1) kabupaten Mandailing Natal ( Madina), Sumut, menilai Badan pengawas pemilu ( Bawaslu) Madina terkesan Chaotic ( kacau/semrawut) dalam menjalankan tugasnya dalam proses dugaan pelanggaran pemilihan kepala daerah (Pemilukada) meliputi. 


    Ungkapan itu bukan tidak berdasar, pasalnya pada laporan FKI-1 tertanggal 19 September 2024 baru dijawab setelah disurati kembali pada tanggal 30 September 2024. 


    Demikian disampaikan Syamsuddin ketua FKI-1 Madina kepada wartawan, Panyabungan, Rabu, (02/10/2024).


    Menurut dia Bawaslu Madina Chaotic, sebab apa yang dilaporkan/ditanyakan tidak mengena dengan jawabannya.


    Hal-hal yang dilaporkan FKI-1 dugaan pelanggaran pemilihan kepala daerah (Pemilukada) dengan nomor surat : 892/DPK-FKI-1/MN/IX/2024, meliputi : 


    1.terkait KPU Mandailing Natal telah mengeluarkan surat klarifikasi tentang tanggapan kami dari FKI-1 Madina kerna salah satu calon wakil bupati (Atika Azmi Utammi) disebutkan menggunakan ijazah pendidikan terakhir SLTA (sederajat) sebagai persyaratan ke KPU Madina , namun kami dapati di dokumen KPU menggunakan gelar Akademiknya .(Berkas terlampir).


    2. Didalam data E-KTP saudari Atika Azmi Utammi jelas menyebutkan gelas akademiknya , namun KPU Mandailing Natal memberi Jawaban tersurat bahwa di terangkan Saudari Atika Menggunakan Ijazah tingkat SLTA (Sederajat) sebagai syarat tersebut telah di verifikasi dan dinyatakan telah memenuhi syarat di KPU Madina sebagai calon wakil bupati madina .(Berkas Terlampir).


    3. Kuat dugaan dalam seleksi administrasi (Verifikasi) ketua KPU Madina berpihak kepada salah satu calon wakil bupati Madina (Saudari Atika Azmi Utammi).


    4. Diduga Katua KPU Madina melakukan mal administrasi Atika Azmi Utammi sebagai calon wakil bupati Madina diberikan sanksi tegas terhadap pelanggaran pemilukada tahun 2024 ini .


    Menurut Syamsuddin jawaban itu tidak mengena dengan laporannya, jawaban yang dilayangkan pihak Bawaslu kepada FKI-1 Madina secara tertulis dengan nomor surat : 0017/00.02/SU-11/9/2024, adalah : 


    1.Bahwa badan pengawas pemilihan umum kabupaten Mandailing Natal telah melakukan pengawasan Melekat terhadap pendaftaran calon bupati dan wakil bupati kabupaten mandailing natal , mulai dari tahapan pendaftaran calon , penelitian dokumen persyaratan calon , perbaikan dokumen persyaratan calon , dan sampai pada penetapan pasangan calon. 


    2. Pada pengawasan tahapan pendaftaran calon diperoleh berkas berupa dokumen berita acara penerimaan pendaftaran nomor : 557/PL.02.2-BA/1213/2/2024,(terlampir).


    3. Pada pengawasan tahapan penelitian persyaratan administrasi calon diperoleh berkas berupa dokumen berita acara penelitian persyaratan administrasi calon pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Mandailing Natal.


    4. Pada pengawasan tahapan penelitian persyaratan administrasi hasil perbaikan pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Mandailing Natal tahun 2024,


    5. Pada pengawasan tahapan penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Mandailing Natal tahun 2024 diperoleh berkas berupa dokumen pasangan calon nomor : 2193 tahun 2024.(terlampir).


    6. Bahwa berdasarkan poin 1,2,3,4 dan berdasarkan berkas dokumen persyaratan calon wakil bupati atas nama Atika Azmi Utammi tidak di temukan memakai gelar akademik.


    7. Bahwa didalam proses pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal tahun 2024 sampai pada penetapan pasangan calon tidak ditemukan adanya pelanggaran.


    Dugaan yang dilaporkan FKI-1 Madina meliputi Atika Azmi Utammi dan KPU Madina namun yang dijawab kurang detail.


    " Harap kami pihak Bawaslu Madina tranparansi dan tidak condong kepada salah satu pasangan calon ( Paslon) bupati dan tetap mengedepankan tugasnya serta bersifat netral. Harap kami juga pilkada ini berjalan dengan baik dan harap Bawaslu ikut mengawasi hingga tuntas" Tandasnya. 


    (Magrifatulloh).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini