Bak Kuliah Umum di Anniversary Wartasulsel. I'd Ke V Tahun 2024, Pesan Trio Agus Untuk Wartawan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Bak Kuliah Umum di Anniversary Wartasulsel. I'd Ke V Tahun 2024, Pesan Trio Agus Untuk Wartawan

    Kabartujuhsatu
    Senin, 23 Desember 2024, Desember 23, 2024 WIB Last Updated 2024-12-24T23:19:39Z
    masukkan script iklan disini


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Perayaan Anniversary ke-V Tahun 2024 media Wartasulsel.Id yang digelar di D'Kayangan Resort and Cafe pada hari Senin 23 Desember 2024 pukul 20.00 Wita yang dihadiri puluhan wartawan dari beberapa organisasi pers dan sejumlah tokoh masyarakat sahabat Wartasulsel.Id berubah jadi " Kuliah Umum " jurnalis.


    Seusai acara seremonial perayaan Anniversary ke-V Wartasulsel.Id, podium dihiasi dengan " Kuliah Umum " dari Trio Agus wartawan senior yang selama ini giat berkecimpung di dunia jurnalis di Bumi Latemmamala.


    Andi Agus Wittiri pengasuh Cendekia News menjadi " Dosen " pertama yang mengangkat masalah wartawan yang cenderung bersikap seperti penyidik, menurutnya sebagian wartawan gaya menulisnya cenderung seperti penyidik mungkin karena terpengaruh dengan latar belakang teman-teman wartawan yang banyak berangkat dari dunia Lembaga Swadaya Masyarakat. Seorang wartawan harus tahu batas-batas dalam mengolah berita, wartawan selain dibatasi oleh ketentuan hukum, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik. Tujuannya adalah agar wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari dan menyajikan informasi.



    Andi Agus PH Rauf sebagai " Dosen " kedua mengangkat tentang kode etik jurnalistik pada kesempatan ini pengasuh dari Mediata.Id mengingatkan kembali kembali kepada rekan-rekan wartawan tentang kode etik jurnalis agar terhindar dari delik. Profesi wartawan dilindungi Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, jadi kalau ada yang keberatan dengan isi pemberitaan tersebut bisa mengadukan ke Dewan Pers, 


    Agus PH Rauf juga menyinggung tentang etika bermedsos, menurutnya berita yang sudah di share ke media sosial sebaiknya si penulis tidak ikutan latah mengomentari atau membalas komentar-komentar dari netizen yang bisa menjerumuskan wartawan untuk kena delik.


    Lain lagi dengan Agus Iskandar yang biasa disebut Agus Isto pengasuh Swaraindependen, sosok wartawan senior yang satu ini menyoroti tentang wartawan yang berlindung dibalik Hak Tolak, menurutnya Hak Tolak tersebut bisa saja melahirkan narasumber Imajiner, sering kali kita jumpai tulisan narasumber " salah satu tokoh masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya ", menurut Agus Isto seorang tokoh pasti ingin dikenal, narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya bisa saja narasumber imaginer bikinan wartawan itu sendiri, Kunci Agus Isto.(**)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini