Pasca Banjir Desember 2024, Tebing Sungai WalennaE Longsor Akibat Erosi, 2 Rumah Hanyut Terbawa Arus Deras
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Pasca Banjir Desember 2024, Tebing Sungai WalennaE Longsor Akibat Erosi, 2 Rumah Hanyut Terbawa Arus Deras

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 28 Desember 2024, Desember 28, 2024 WIB Last Updated 2024-12-28T23:51:16Z
    masukkan script iklan disini

    Kolase Foto: Kondisi jalan beton poros Macanre-Kebo yang terancam ambruk (atas), 2 rumah warga yang jatuh ke sungai dan hanyut (gbr bawah).


    Soppeng, Kabartujuhsatu.news- Bencana yang melanda Kabupaten Soppeng, belum juga berakhir, dan Pasca banjir besar, tebing sungai WalennaE longsor akibat erosi sehingga membuat 2 unit rumah hanyut terbawa arus sungai Walennae, di RumpaE Desa Kebo Kecamatan Lilirilau, pada Jumat (27/12/2024) malam.


    Menurut Kepala Desa Kebo, Andi Sultan, "Peristiwa naas terjadi pasca banjir besar beberapa waktu lalu, 2 unit rumah itu, milik I Suhe dan Jamaluddin yang berada pada tebing sungai Walennae, jatuh ke sungai, akibat  tanah tempat rumah tersebut berdiri, mengalami longsor akibat erosi oleh arus deras pada aliran sungai Walennae beberapa waktu yang lalu. 


    Selain itu, beberapa titik di wilayah ini, termasuk jalan poros desa, terancam ambruk akibat erosi, dan kerusakan infrastruktur.


    “Setelah banjir baru-baru ini, salah satu rumah warga kami hanyut ke sungai Walennae karena tanah di bawahnya longsor. Selain itu, beberapa rumah lain yang berada di tepi sungai juga terancam mengalami hal serupa jika tidak segera ditangani,” ujar Andi Sultan, seperti dikutip dari OnlineKasus.Com.


    Selain kerusakan pada rumah warga, bencana ini juga mengancam keberlangsungan jalan poros di Desa Kebo. 


    Beberapa titik jalan, termasuk jalan beton di Dusun Rumpae, mengalami kerusakan serius akibat tergerus air banjir.


    "Jalan beton di Dusun Rumpae saat ini sudah berlubang besar di bawahnya karena terkikis air". 


    "Jika dilewati kendaraan berat, seperti truk pengangkut pasir, jalan tersebut bisa saja rubuh". 


    "Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan,” tambahnya.


    Pemerintah Desa Kebo berharap agar pihak terkait segera turun ke lapangan untuk meninjau kerusakan yang terjadi. 


    Mereka meminta bantuan untuk menangani tebing sungai yang rusak parah serta memberikan dukungan kepada warga yang terdampak, terutama yang kehilangan rumah akibat bencana ini.


    “Kami berharap pemerintah kabupaten dan pihak terkait segera meninjau dan memberikan solusi untuk menangani tebing sungai yang rusak serta memperbaiki jalan yang terancam putus. 


    "Bantuan bagi warga yang rumahnya hanyut juga sangat kami butuhkan,” ungkap Andi Sultan, Sabtu (28/12).


    Situasi ini menjadi perhatian serius karena tidak hanya membahayakan keselamatan warga, tetapi juga mengancam aksesibilitas dan perekonomian desa yang bergantung pada jalan poros tersebut. 


    Pemerintah diharapkan segera memberikan langkah konkret untuk menangani dampak dari bencana ini. 


    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini