Saatnya Menghitung Kerugian Pasca Banjir Soppeng
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Saatnya Menghitung Kerugian Pasca Banjir Soppeng

    Kabartujuhsatu
    Kamis, 26 Desember 2024, Desember 26, 2024 WIB Last Updated 2024-12-26T12:55:39Z
    masukkan script iklan disini

    Oleh Dr Nurmal Idrus


    Makassar, Diterjang banjir dalam dua hari, Kabupaten Soppeng kini menghadapi masalah baru pasca bencana. Pemda Soppeng kini dipaksa untuk kembali menghitung kerugian pasca terjangan banjir itu. 


    Belum ada informasi pasti mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana ini, namun dipastikan angkanya melewati miliaran rupiah. 


    Dana APBD bakal kembali tergerus kalau pun tidak, harus ada program yang digeser untuk memberi ruang fiskal di APBD 2025 terhadap penanganan bencana ini. 


    Dana darurat memang bisa dipakai, tetapi hanya cukup untuk menolong para penyintas agar bisa pulih seperti sediakala. Di APBD 2025, tak ada anggaran khusus untuk memperbaiki kembali jalan raya yang rusak atau sejumlah jembatan yang terputus. Harus ada unit kerja yang legowo untuk tergeser anggarannya dan diganti dengan perbaikan infrastruktur dampak bencana.


    PP 24 Tahun 2012 tentang Dana Darurat juga memerintahkan bahwa dana tersebut seharusnya didahulukan untuk rehabilitasi kembali infrastruktur layanan publik yang rusak. 


    Pemda Soppeng ke depan harus memutar otak untuk mengatasi kondisi itu. Ini bakal menjadi tantangan pertama nan berat bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, H. Suwardi Haseng - Selle KS Dalle. 


    Ruang anggaran Pemda Soppeng yang minim dan sangat terbatas memungkinkan sulitnya mengerjakan sejumlah kerusakan dengan cepat. Seperti memperbaiki kembali jembatan gantung di Mariorilau dan jembatan di Salokaraja. Semua vital dan sangat dibutuhkan oleh warga setempat. 


    Maka, meminta tambahan dana transfer pusat adalah pilihan paling mungkin. Dibutuhkan kemampuan lobi bagi Pasangan SUKSES dan jajarannya untuk meminta dana pusat. Apatah lagi, dalam sejumlah peraturan pemerintah dana darurat bencana yang dimiliki pemerintah pusat hanya bisa dipakai jika bencananya digolongkan sebagai bencana nasional. Sementara banjir Soppeng tak dianggap sebagai bencana nasional. 


    Selain memutar otak merehabilitasi kerusakan sejumlah layanan publik, maka langkah paling penting adalah mencari musabab bencana itu sehingga datang saban tahun. Ini jauh lebih penting daripada terus meratapi bencana itu. 


    Mari cari solusi dengan memetakan mengapa Sungai Walanae selalu banjir. Mengapa Sungai Lawo juga senantiasa airnya meluber jika hujan datang. Mencegah tentu lebih lebih baik dari sekedar mengobati. 


    *Makassar, 26 Desember 2024.*

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini