Apresiasi Rakor Pangan Dipusatkan di Sulsel, Prof Marsuki DEA Sebut Momentum Perbaikan Infrastruktur Pertanian
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Apresiasi Rakor Pangan Dipusatkan di Sulsel, Prof Marsuki DEA Sebut Momentum Perbaikan Infrastruktur Pertanian

    Kabartujuhsatu
    Sabtu, 18 Januari 2025, Januari 18, 2025 WIB Last Updated 2025-01-19T03:14:30Z
    masukkan script iklan disini


    Makassar, Kabartujuhsatu.news- Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Pangan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan, yang dipusatkan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat, 17 Januari 2025, dinilai sebagai sebuah momentum untuk meningkatkan infrastruktur pertanian di Provinsi Sulsel.


    Betapa tidak, dengan bertemunya para pengambil kebijakan dalam sebuah rapat koordinasi, seperti Menko Pangan, Menteri Pertanian, sejumlah Wakil Menteri, serta Kepala Bulog dan seluruh kepala daerah, maka ini menandakan bahwa Sulsel siap menjadi provinsi penopang swasembada pangan di Indonesia.


    Hal tersebut dikatakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas Prof Dr Marsuki DEA, Sabtu, 18 Januari 2025, di Makassar. Dia mengatakan, hasil yang diharapkan ke depan, adalah peningkatan dan optimalisasi peran sektor pertanian Sulsel dalam swasembada pangan.


    "Ini akan menjadi penopang kerja pemerintah pusat sekaligus memberi dampak positif bagi kegiatan pembangunan Sulsel dalam skala nasional dan daerah. 



    "Saya salut dengan kinerja Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry yang memfasilitasi pertemuan ini. Tentunya infrastruktur pertanian akan meningkat seperti irigasi dan lain-lain," ujar Prof Marsuki.


    Prof Marsuki mengatakan, rapat koordinasi ini sangat penting dan strategis karena melibatkan para pihak terkait, terutama dinas-dinas, pelaku ekonomi, sektor perbankan, juga para akademisi dari Perguruan Tinggi.


    Sebab ada beberapa tema yang dibahas untuk dikoordinasikan, mulai dari pembahasan infrastruktur pengairan, ketersediaan pupuk, jaringan distribusi pangan, budi daya sektor perikanan dan hortikultura, termasuk pemberdayaan penyuluh pertanian.


    "Diharapkan bisa melibatkan perguruan tinggi dalam memanfaatkan penelitian di lembaga riset yang siap diterapkan di lapangan. 


    "Termasuk melibatkan peran lembaga perbankan di daerah, baik BPD dan BUMN dalam mensupport kesulitan seperti pembiayaan dalam implementasi program kerja yang siap dilaksanakan," Pungkasnya. 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini