Makassar, Kabartujuhsatu.news, Arung Palakka mendarat di Jawa bermodalkan tekad, ia sendiri membawahi beberapa orang Bugis yang sedia mati untuknya serta senjata ala kadarnya.
Bukan tanpa alasan mereka begitu setia pada sang Pangeran, sebab sang Pangeranlah yang membebaskan mereka dari perbudakan Gowa Makassar sewaktu membangun Parit dan Benteng disana.
Di Batavia Arung Palakka berkongsi dengan VOC, awalanya VOC tidak begitu peduli terhadap mereka.
Meski begitu Gubernur Jenderal VOC memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkongsi, caranya adalah menguji mereka sebagai tentara bayaran VOC.
Kelompok Arung Palakka pun dipersenjatai VOC dan turut disertakan dalam ekspedisi Militer yang dilakukan VOC.
Arung Palakka yang berjiwa Pemberani dan setia rupanya membuat luluh VOC, karena memang selain tangguh dalam Medan juang, kata-katanya dipatuhi anak buahnya, sehingga setiap ekspedisi Militer yang dipimpin Arung Palakka selalu menuai keberhasilan.
VOC yang luluh pada Arung Palakka akhirnya mau menuruti kemauan Arung Palakka, yaitu membebaskan Bone dan Soppeng dari Penjajahan Hasanuddin.
Mungkin sebagai balas Budi, karena selama 3 tahun, kelompok Arung Palakka banyak membantu VOC.
Akhirnya dengan 21 Kapal Perang Canggih di zamannya, tentara VOC dan Arung Palakka berangkat ke Sulawesi untuk membebaskan Bone dan Soppeng dari Penjajahan.
Kelak dalam perang ini Kerajaan Gowa dapat dikalahkan.
Selepas itu Bone mendapatkan kemerdekaannya, dan Arung Palakkapun kemudian dilantik menjadi Sultan Bone.
Begitulah uraian singkat mengenai Perjuangan Arung Palakka dari keturunan Soppeng dan Bone yang lahir di Tettikenrarae Takalla Soppeng Kecamatan Marioriwawo.
(Red)