Jelang Panen Raya, Petani Ogan Ilir Waspada Harga Gabah Anjlok
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Daftar Blog Saya

    Jelang Panen Raya, Petani Ogan Ilir Waspada Harga Gabah Anjlok

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 14 Januari 2025, Januari 14, 2025 WIB Last Updated 2025-01-14T08:43:19Z
    masukkan script iklan disini
    Pemulutan, Ogan Ilir, Kabartujuhsatu.news, – Petani Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, merasa resah mendekati panen raya, dikarenakan harga gabah hanya dibeli tengkulak dengan harga Rp. 5.400 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp. 6.500 per kilogram. 

    Kondisi ini membuat petani mengalami kerugian dan berharap Kementerian Pertanian bersama Bulog segera turun tangan membantu menyerap hasil panen sesuai ketentuan HPP.

    “Informasi yang disampaikan oleh Meko Bidang Pangan, harga pembelian gabah harusnya Rp. 6.500. Namun kenyataannya, kami hanya bisa menjual di harga Rp5.400. Artinya, kami mengalami kerugian Rp1.100 per kilogram,” ungkap Raden, Ketua Brigade Pangan Muara Baru Modern sekaligus anggota poktan Sumber Karya saat ditemui di lokasi sawah miliknya, Senin, 13 Januari 2025.

    Menurut Raden Holi Patkam, harga HPP yang ditetapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebesar Rp. 6.500 sebenarnya sangat disambut baik oleh petani sekaligus menjadi harapan besar. 

    Namun, tanpa intervensi dari Kementerian Pertanian dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), gabah mereka hanya diserap oleh tengkulak dengan harga jauh di bawah HPP.

    “Sepanjang panen, gabah kami petani di Desa Pelabuhan Dalam hampir selalu dibeli tengkulak. 

    "Bulog belum pernah menyerap hasil panen di sini. Harga yang kami dapatkan bahkan pernah lebih rendah, hanya Rp4.000 hingga Rp4.500 per kilogram,” jelas Raden.


    Para petani terpaksa menjual gabah dengan harga murah yang diberikan oleh tengkulak karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. 

    “Kami petani butuh uang untuk keperluan sehari-hari, seperti kebutuhan dapur, biaya sekolah anak, hingga kebutuhan bayi. Karena itu, kami tidak punya pilihan selain menerima harga yang ditawarkan oleh tengkulak sebagai pembeli,” tambahnya.

    Senada dengan Raden, petani lain bernama Beni Alam juga mendesak Bulog untuk segera menyerap gabah hasil panen raya dengan harga sesuai HPP.

    “Kami sudah muali panen, saat ini harga masih Rp5.400 per kilogram. Biasanya mendekati panen raya turun jadi Rp5.000 per kilogram bahkan terkadang bisa 4.500 per kilogram. Kami berharap Bulog ataupun tengkulak segera membeli gabah kami sesuai HPP Rp.6.500 per kilogram, bila perlu sebelum panen sudah ada kontrak harga ke kelompok tani,” harap Beni.

    Beni juga mengapresiasi perhatian pemerintah yang telah mempermudah akses petani terhadap pupuk, benih dan alsintan. “Bantuan pupuk, benih dan Alsintan memang sangat membantu produksi kami. 

    "Namun yang tak kalah penting sekarang adalah serapan gabah dengan harga HPP oleh Bulog harus segera dilakukan agar petani semakin semangat menanam padi untuk swasembada pangan” tegasnya.

    Harga gabah yang terus anjlok di tingkat petani menjadi persoalan yang mendesak dan harus segera diatasi oleh intervensi Kementerian Pertanian dan Bulog, agar HPP yang sudah ditetapkan oleh pemerintah benar-benar berjalan.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini