Gowa, Kabartujuhsatu.news- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan berbagai strategi guna mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu, dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya kedisiplinan, kejujuran, serta kerja sama tim di lingkungan.
Ia menekankan bahwa sinergi antarunit kerja menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target strategis sektor pertanian.
"Saya menekankan nilai kedisiplinan dan kejujuran kepada seluruh ASN Kementan. Yang paling penting dalam bekerja harus team work, jangan jadi superman. Saling menghargai antarunit kerja adalah kunci keberhasilan," ujar Mentan Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyoroti peran kerja sama dalam kesuksesan instansi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Santi menekankan bahwa keterpaduan antarunit kerja akan mendorong pencapaian program strategis seperti swasembada pangan.
"Kita tidak bisa bekerja sendiri sehingga dibutuhkan team work dari semua pihak, agar saling mendukung, saling membantu, semuanya berperan sebagai kunci," kata Santi pada kegiatan pembinaan pegawai yang bertajuk Sosialisasi Sistem Pelatihan Pertanian Dalam Mendukung Program Swasembada Pangan Tahun 2025, yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Gowa Sulawesi Selatan, Rabu (8/1/2025).
Selain memotivasi seluruh pegawai, Santi juga mengapresiasi kinerja BBPP Batangkaluku atas serapan anggaran yang mencapai 99,96 % yang berada di peringkat pertama lingkup BPPSDMP.
"Serapan anggaran yang bagus ini menunjukkan kekompakan dari BBPP Batangkaluku, mudah-mudahan dengan indikator serapan anggaran bisa optimal maka kemudian kinerja dari rekan-rekan BBPP Batangkaluku ini juga bisa optimal," terangnya.
Santi menambahkan, BBPP Batangkaluku memiliki branding sebagai balai pelatihan mekanisasi pertanian sehingga dibutuhkan Training of Trainer (TOT) bagi Widyaiswara, terlebih Mentan Amran telah mendorong Brigade Pangan yang merupakan anak muda yang membutuhkan peningkatan kapasitas.
"Harapannya BBPP Batangkaluku yang menjadi satu-satunya Balai Pelatihan Mekanisasi Pertanian di Indonesia agar bersiap untuk mendapatkan penugasan dan ini menjadi kontribusi yang luar biasa dari kita di tim BPPSDMP. Karena harapannya pelatihan alsintan cukup besar, jadi tetap semangat," harapnya.
Tidak hanya itu, Santi juga memberikan kabar baik bahwa penyuluh sebentar lagi akan berada di bawah komando Kementerian Pertanian serta akan melakukan penguatan terhadap kelembagaan petani untuk mendukung program Kementerian Pertanian.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, Inneke Kusumawaty meminta agar seluruh pegawai BBPP Batangkaluku segera menindaklanjuti arahan Kepala BPPSDMP.
Sebagai Kapuslatan yang baru dilantik, Inneke menyampaikan tiga langkah utama untuk meningkatkan kinerja Pusat Pelatihan Pertanian. Pertama, melakukan pembaruan terhadap regulasi penyelenggaraan pelatihan.
Kedua, menyediakan sistem database yang terpadu sehingga data disetiap UPT dapat terintegrasi. Ketiga, setelah sistem tersebut terbentuk, akan lebih mudah untuk melakukan penelusuran alumni peserta pelatihan.
Terkait Brigade Swasembada Pangan, lanjut Inneke, maka semua pihak diminta untuk bersiap-siap ke pelatihan.
"Penguatan Widyaiswara terkait dengan alat mesin pertanian harus disiapkan, apalagi BBPP Batangkaluku keunggulannya adalah mekanisasi sehingga harus menjadi champion untuk menyiapkan kader-kader Widyaiswara yang siap menyampaikan literasi terkait dengan alsintan, bukan hanya pengoperasian melainkan juga manajemen UPJA," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani memperkenalkan seluruh pegawainya dan mengatakan bahwa pihaknya akan terus menggaungkan icon BBPP Batangkaluku sebagai Balai Pelatihan Mekanisasi Pertanian.
Turut hadir Staf Khusus Menteri Pertanian, Muhammad Arsyad yang menyempatkan waktunya sebelum berkunjung ke Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.