Merauke, Kabartujuhsatu.news- Brigade Pangan adalah pasukan petani milenial terdepan memberikan pelatihan sekaligus peralatan modern untuk mengelola lahan pertanian. Kamis (16/1/2025).
Dengan misi besar ini, Mentan Amran yakin bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang menjanjikan bagi kaum milenial.
Melalui program Brigade Pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, para petani muda diajak untuk mengelola lahan pertanian secara modern, meningkatkan produktivitas, dan mencapai penghasilan yang menjanjikan hingga Rp10 juta per bulan.
Selain itu, program ini juga dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan produktivitas pangan, dan memberdayakan petani lokal.
"Siapa pun bisa bergabung, termasuk petani lokal. Tujuannya jelas: membangunkan lahan tidur dan menciptakan kesejahteraan," jelas Amran.
Salah satu daya tarik program ini adalah pendapatan yang ditawarkan. Dengan lahan 200 hektare per kelompok yang dikelola secara kolektif, para petani milenial.
Dalam rangka memperkuat peran Brigade Pangan sebagai salah satu ujung tombak ketahanan pangan nasional, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti memimpin kegiatan koordinasi strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang pertanian. Acara yang berlangsung di Desa Yaba Maru, Kabupaten Merauke, Rabu (15/01/25).
Kegiatan bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan Brigade Pangan ke depan agar dapat mewujudkan swasembada pangan dan menjadikan Brigade Pangan sebagai lumbung pangan nasional. Fokus diskusi mencakup program, perumusan strategi pengembangan, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan penerapan inovasi teknologi pertanian untuk mendukung efisiensi serta produktivitas.
Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP menyampaikan pentingnya Brigade Pangan dalam keberhasilan dan tantangan yang dihadapi di lapangan di pertanian meraukke. Beliau menegaskan bahwa hasil ini akan menjadi dasar untuk menyusun langkah-langkah strategis yang lebih terarah.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” ujar Santi.
Inovasi teknologi menjadi salah satu poin utama dalam diskusi. pentingnya penerapan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Koordinasi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Semua pihak yang hadir sepakat untuk memperkuat sinergi dalam mendukung pengembangan Brigade Pangan.
Manager Brigade Pangan Tani Millenial La Bade menegaskan bahwa kerja sama yang erat antara pemerintah, dan masyarakat adalah kunci untuk memastikan keberhasilan program ini.
“Brigade Pangan memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Manager Brigade Pangan Tani Millenial La Bade.
Kegiatan yang signifikan ini Langkah nyata untuk membawa Brigade Pangan menuju pencapaian swasembada pangan yang berkelanjutan dan menjadikannya lumbung pangan nasional. Dengan sinergi yang kuat dan strategi yang matang, diharapkan Brigade Pangan dapat terus berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh Satgas Pangan Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslat) Inneke Kusumawaty, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari Oeng Anwarudin, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Kabupaten Merauke Josefa Louise Rumaseuw, Manager Brigade Pangan, Mentor, Pendamping Brigade Pangan , dan Penyuluh Pertanian.