Acara Puncak HPN 2025 di Banjarmasin, Menteri Kebudayaan : Pers Mengajar dan Mendidik Bukan Hanya Mengabarkan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Acara Puncak HPN 2025 di Banjarmasin, Menteri Kebudayaan : Pers Mengajar dan Mendidik Bukan Hanya Mengabarkan

    Kabartujuhsatu
    Minggu, 09 Februari 2025, Februari 09, 2025 WIB Last Updated 2025-02-10T00:30:58Z
    masukkan script iklan disini
    Banjarmasin, Kabartujuhsatu.news, Acara Puncak Hari Puncak Hari Pers Nasional ( HPN) 2025, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (9/2/2025) berlangsung hangat dan meriah. 

    Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan sambutan dalam Acara Puncak HPN 2025 Banjarmasin, Kalsel. 

    Fadli Zon mengatakan peran pers sangat penting dalam kehidupan karena pers penjaga memori kolektif bangsa.

    Ia menyebutkan pers yang baik, adalah pers yang mengajar dan mendidik, bukan hanya mengabarkan. 

    Menteri Fadli Zon mengajak insan pers merenungkan kembali peran pers dalam menjaga kedaulatan bangsa, dan penjaga ketahanan sosial. 

    Pers punya peran strategis dalam menjaga kedaulatan pangan, yang bukan hanya mengabarkan,  tetapi mengawal kebijakan, dan mengawasi transparansi dalam sektor vital dan pangan. 

    "Tanpa jurnalisme berbasis data, masyarakat bisa terjebak dalam disinformasi," ujar Fadli Zon. 

    Setelah memberi sambutan, Menteri Fadli Zon mendapat buku Bumi Lambung Mangkurat yang diserahkan oleh Plh Sekda Kalsel. 

    Menteri Fadli Zon pun memberikan buku tentang Pewayangan kepada tuan rumah Kalsel. 

    Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan PWI ingin kembali ke jati diri untuk aktif menjaga kedaulatan bangsa, PWI merah putih dan NKRI harga mati, tegasnya. 

    Pers harus menjaga kedaulatan bangsa merupakan warisan yang diturunkan para pendahulu berdasarkan keputusan Kongres PWI Pertama, 9 Februari 1946 di Solo. 

    Salah satunya adalah mendukung Program Ketahanan Pangan yang menjadi unggulan Presiden Prabowo Subianto. 

    Dukungan ini, lanjut Hendry Ch Bangun bukan berarti mengekor. 

    "Kita tidak mengekor, tapi melayangkan kritik dengan memberi solusi untuk mencari kebaikan," terang Hendry Ch Bangun. 

    Hendry menegaskan bahwa jurnalis lahir bukan hanya bicara jurnalistik di atas meja, akan tetapi menjaga kedaulatan bangsa yang ujungnya kemandirian khususnya dari impor pangan. 

    "Kami juga terus memperbaiki internal dengan meningkatkan kualitas wartawan, salah satunya uji kompetensi," ujarnya. 

    Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plh Sekda Muhammad Syarifuddin mengatakan Pemprov Kalimantan Selatan berkomitmen mendukung pers bertanggung jawab dan kegiatan seperti HPN dan Porwarnas. 

    Kalsel menjadi tuan rumah HPN dan Porwanas masing-masing dua kali. 

    "Kami siap kerja bersama dan merangkul semua, ujar Muhammad Syarifuddin.

    Hadir dalam acara tersebut Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha; Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan; Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan  Umum, Roy Rizal Anwar, Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, Anton Charlian, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie. Selain itu, hadir juga Ketua PWI Provinsi, Kabupaten/Kota dari ujung barat Aceh sampai Papua Selatan, termasuk ketua SMSI Soppeng Buhari Abu, Ketua JOIN Soppeng Herwan dan Ketua AJOI Soppeng Jamal Hasan Basir. 

    (Atn/**) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini