Ego versus Kebenaran, Insight Abdul Asis untuk Guru PAI di Lalabata Soppeng
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Ego versus Kebenaran, Insight Abdul Asis untuk Guru PAI di Lalabata Soppeng

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 11 Februari 2025, Februari 11, 2025 WIB Last Updated 2025-02-11T23:56:29Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Dalam sebuah pertemuan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Lalabata, Ketua Gugus I Soppeng, Abdul Asis, S. Pd I, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya memaknai aturan dengan bijak agar tidak terjebak pada opini pribadi. Senin (11/2/2025).

    Acara yang dihadiri oleh para guru PAI ini menjadi momen refleksi bersama tentang bagaimana memahami dan mengamalkan aturan dalam dunia pendidikan dengan sikap yang lebih terbuka dan penuh kebijaksanaan.

    Dalam pemaparannya, Abdul Asis mengingatkan bahwa aturan bukanlah sekadar deretan teks yang harus dihafal atau ditaati secara kaku, tetapi harus dipahami dengan baik agar dapat diterapkan dengan benar.

    “Sering kali kita terjebak dalam opini pribadi tanpa menyadari bahwa aturan telah memiliki landasan yang jelas dan bertujuan untuk kebaikan bersama,” tuturnya.

    Ia menekankan bahwa menerima kebenaran adalah bagian dari kebesaran jiwa. Tidak jarang, seseorang lebih memilih mempertahankan pendapatnya sendiri daripada menerima kebenaran yang lebih besar.

    *Padahal, dalam dunia pendidikan, keterbukaan untuk menerima masukan dan memahami aturan secara objektif akan membawa manfaat yang lebih luas, baik bagi guru maupun peserta didik, ujar Asis.

    Kata Dia, “Seorang pendidik yang bijak adalah mereka yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga belajar dari setiap kebenaran yang ia temui".


    "Jangan sampai kita lebih sibuk mempertahankan ego daripada mencari pemahaman yang lebih baik,” tandasnya.

    Pesan ini disambut dengan refleksi mendalam oleh para peserta KKG.

    Mereka menyadari bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pendidik, sering kali ego dan opini pribadi tanpa disadari mempengaruhi cara berpikir dan bertindak.

    Dengan pemahaman yang lebih terbuka terhadap aturan dan kebesaran hati dalam menerima kebenaran, diharapkan para guru PAI dapat semakin profesional dalam menjalankan tugas mereka dan memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswinya.

    Melalui forum ini, Abdul Asis berharap agar para guru tidak hanya memahami aturan secara tekstual, tetapi juga menggali makna dan esensi di baliknya.

    Dengan begitu, aturan bukan lagi menjadi sesuatu yang membatasi, melainkan menjadi pedoman yang membawa cahaya dalam perjalanan pendidikan.

    (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini