Pemkab Sinjai dan Kementan Bersinergi Tingkatkan Efisiensi Produksi Pertanian
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Pemkab Sinjai dan Kementan Bersinergi Tingkatkan Efisiensi Produksi Pertanian

    Kabartujuhsatu
    Senin, 24 Februari 2025, Februari 24, 2025 WIB Last Updated 2025-02-25T01:04:14Z
    masukkan script iklan disini
    Sinjai, Kabartujuhsatu.news, Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sinjai bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku menggelar pelatihan peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Pertanian PPPK. Kegiatan ini berlangsung selama 10 hari dari tanggal 11 hingga 20 Februari 2025.

    Pelatihan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang meminta agar Penyuluh Pertanian perlu melakukan pendekatan dengan memahami kemampuan kelompok maupun perorangan agar materi yang disampaikan kepada petani dapat dicerna dengan baik oleh petani.

    Mentan Amran juga menegaskan penyuluh pertanian merupakan pahlawan pertanian Indonesia. Peran penyuluh telah memajukan sektor pertanian yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan.

    Pernyataan senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti.

    “Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Perannya sangat signifikan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani turut memberikan sambutan sekaligus memberikan materi terkait Kebijakan Penyuluh Pertanian.

    Dalam sambutannya, ia meminta agar penyuluh pertanian turut mendukung program Kementerian Pertanian, karena menurutnya, penyuluh memiliki peranan penting terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

    Kemudian dalam paparannya, Jamaluddin menerangkan kebutuhan pangan yang meningkat, menuntut sektor pertanian untuk beradaptasi dengan teknologi.

    Pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan efisiensi produksi.

    Namun, tantangan masih muncul di lapangan seperti keterampilan dan manajerial petani yang rendah membuat pemanfaatan alsintan belum optimal. Akibatnya, mekanisasi berjalan lambat, dan produktivitas pertanian belum mencapai potensinya.

    "Melihat kondisi ini, lahirlah Milenial Indonesia untuk Korporasi Pertanian Modern (IMMACo) sebagai solusi. Program ini hadir untuk membangun korporasi pertanian modern dengan pendekatan berbasis teknologi, pelatihan skill, dan penguatan manajemen usaha tani," ungkapnya.

    Selain materi Kebijakan Penyuluh Pertanian, peserta yang berjumlah 30 orang tersebut juga dibekali materi lain, seperti Identifikasi Potensi Wilayah dan Agroekosistem, Programa Penyuluh Pertanian, Rencana Kerja Tahunan, Materi Penyuluhan, Media Penyuluhan, dan Metode Penyuluhan.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini