Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Adalah lembaran yang tertulis dalam aksara takdir, sebuah kisah yang bukan sekadar peresmian, melainkan kelahiran kembali jiwa-jiwa yang rindu akan cahaya. Rabu (19/2/2025).
Sanggar Masumange bukan sekadar tempat, ia adalah taman ruhani, di mana seni dan kebijaksanaan bersatu dalam tarian semesta.
Hari ini pula, langit Soppeng menjadi saksi apel perpisahan Bupati Soppeng, H. Andi Kaswadi Razak, SE, dan Wakil Bupati, Ir. H. Lutfi Halide, MP. Mata yang menatap penuh haru, air mata yang jatuh tak sekadar perpisahan, tetapi juga rasa syukur atas perjalanan yang telah ditempuh, seperti dedaunan yang gugur dengan ikhlas, setiap perjalanan ada akhirnya, namun akhir hanyalah awal dari perjalanan yang baru.
Setelah rangkaian doa dan perpisahan itu, tibalah saatnya Sanggar Masumange disempurnakan dalam nama dan hakikatnya. Peresmian ini dipimpin oleh Andi Sumangerukka. S, SE., S. Sos., M. Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng.
Saat ia mengukuhkan keberadaan sanggar ini, seakan udara menjadi lebih teduh, hati menjadi lebih damai.
Masumange, kata itu bukan hanya nama, ia adalah keadaan jiwa—sejahtera, tenteram, dan penuh keberkahan.
Sanggar Masumange telah lahir. Ia bukan sekadar ruang fisik, tetapi rumah bagi jiwa-jiwa yang ingin bertumbuh, bagi anak-anak yang ingin menari dalam ilmu dan kebajikan. Di dalamnya, ada seni yang menggetarkan hati, ada nilai-nilai luhur yang akan terus diwariskan.
Kepala SD Negeri 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd I, dalam wajah yang bercahaya, menyampaikan rasa syukur yang mendalam.
“Hari ini adalah berkah, tempat ini bukan hanya milik sekolah, tapi milik mereka yang ingin menjadikan kehidupan lebih bermakna,” tuturnya.
Suasana semakin syahdu saat Kelompok Musik Perkusi Sanggar Masumange mengiringi Santri TPA Lentera Qalbu yang melantunkan Senandung Hijaiyah dengan Shalawat Busyro.
Setiap nada yang mengalun seperti mengantarkan doa-doa ke langit, setiap syair yang dikidungkan terasa menyentuh qalbu.
Hari ini, di antara air mata perpisahan dan senyum harapan, Sanggar Masumange menjadi saksi bahwa setiap perjalanan yang indah adalah tentang mengisi waktu dengan keberkahan.
Dan kini, cahaya itu telah menyala, menyinari setiap hati yang merindukan kedamaian dan kebijaksanaan.
(Red)