Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Selle KS Dalle menekankan pentingnya fokus pemanfaatan Sumber Daya Lokal utamanya beras sabagai komoditas strategis, hal itu disampaikan saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Percepatan Penyerapan Gabah/Beras Tahun 2025 yang dilangsungkan di Aula Kantor Gabungan Dinas Kabupaten Soppeng, Rabu (19/03/2025)
Rapat ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional dan memastikan penyerapan gabah dan beras di Kabupaten Soppeng berjalan lancar.
Kepala Cabang Bulog Soppeng, Faisal Armin, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton setara beras hingga April.
"Di Kabupaten Soppeng sendiri, target penyerapan mencapai 22.917 ton. Namun, kapasitas gudang Bulog Soppeng pada saat kosong hanya 8.500 ton.
"Untuk mengatasi hal ini, Bulog Soppeng akan memanfaatkan gudang milik mitra penggilingan dan gudang sewa, katanya.
Faisal Armin juga menjelaskan bahwa pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering petani sebesar Rp 6.500 per kg. Bulog Soppeng telah melaksanakan pembelian gabah petani dengan harga tersebut sejak 21 Februari.
"Hingga kemarin, realisasi pembelian gabah telah mencapai 6.861 ton, atau lebih dari 100% dari target awal yaitu 5.895 ton.
"Namun, realisasi penyerapan beras masih jauh dari target, baru mencapai 15 ton dari target 19.770 ton.
"Meskipun target tersebut untuk setahun, namun untuk percepatan swasembada pangan, ditargetkan penyerapan beras sebanyak 19.770 ton ini sudah tercapai pada bulan April.
"Diharapkan rapat ini dapat menghasilkan solusi untuk mempercepat penyerapan beras di Kabupaten Soppeng dan mencapai target swasembada pangan.
"Pertemuan ini diharapkan dapat membantu Bulog Soppeng dalam mempercepat penyerapan beras" terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Soppeng Selle KS Dalle menekankan pentingnya fokus pada pemanfaatan sumber daya lokal, khususnya beras, sebagai komoditas strategis.
Beliau mengapresiasi kebijakan pemerintah yang menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kg dan jagung Rp 5.500 per kg. Dalam penyerapannya dilapangan untuk gabah diawasi oleh TNI, sementara jagung oleh Kepolisian.
Menanggapi sambutan Kepala Bulog Soppeng terkait kendala kapasitas gudang, Wakil Bupati Soppeng membahas pemanfaatan gudang milik mantan pengusaha penggilingan yang kini tidak beroperasi, serta perluasan kemitraan Bulog dengan penggilingan beras skala menengah yang memiliki infrastruktur memadai, guna memastikan semua pihak terlibat dalam rantai distribusi mendapatkan kesempatan yang sama.
Rapat ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah konkrit untuk mempercepat penyerapan beras dan mencapai target swasembada pangan di Kabupaten Soppeng, sehingga, keberhasilan program ini akan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dandim 1423 Soppeng, Letkol. Inf. Reinhard Haposan Manurung, S.Pd., menegaskan bahwa keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab TNI, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan.
Dandim 1423 Soppeng RH Manurung menjelaskan upaya pengawasan dan pendampingan yang dilakukan TNI untuk memastikan kelancaran proses penyerapan gabah, termasuk kontrol ketat di lapangan dan pembinaan semangat tim. Beliau menekankan perlunya komitmen dan kerja keras semua pihak untuk mengatasi rendahnya penyerapan beras.
Untuk meningkatkan penyerapan beras, diusulkan pembentukan wadah khusus untuk memfasilitasi kemitraan Bulog dengan penggilingan beras skala menengah yang memenuhi syarat melakukan kerjasama dengan Bulog. Kerja sama ini akan difasilitasi oleh Babinsa untuk pengawalan di lapangan.
Acara turut dihadiri, para Anggota Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng, Ketua Pengadilan Agama Watansoppeng, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Soppeng, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM, para Mitra Penggilingan Bulog, para penyuluh pertanian.
(Red)