Makassar, Kabartujuhsatu.news, Sejarah telah mencatat bahwa usia muda bukanlah halangan untuk menjadi pemimpin besar.
Seperti halnya Muammar Khadafi memimpin Libya di usia 27 tahun, demikian juga Kim Jong Un naik tahta di Korea Utara pada usia 28 tahun, dan Malaysia memiliki menteri berusia 25 tahun.
Semua ini membuktikan bahwa integritas dan keberanian lebih penting daripada sekadar faktor usia.
Di Indonesia, khususnya di Kabupaten Maros, nama Chaidir Syam menjadi contoh pemimpin muda yang sukses.
Ia terpilih sebagai Ketua DPRD Kabupaten Maros pada usia 37 tahun, usia yang mungkin tidak semuda Khadafi atau Kim Jong Un, tetapi tetap menjadi tantangan besar di tengah senioritas dan pengalaman anggota dewan lainnya.
Perjalanan Menuju Ketua DPRD Maros
Langkah Chaidir Syam menuju pucuk pimpinan DPRD Maros dimulai dari pencalonannya sebagai anggota legislatif periode 2014-2019.
Dalam rapat internal Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Andi Hatta Rahman (saat itu Bupati Maros) diputuskan bahwa peraih suara terbanyak di PAN Maros berhak menduduki kursi Ketua DPRD, jika partai memperoleh posisi pimpinan.
Keputusan ini berpihak pada Chaidir Syam pada Pemilu Legislatif 2014, ia meraih 7.701 suara, terbanyak di PAN Maros.
Dengan hasil ini, sesuai kesepakatan, ia pun diamanahkan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Maros.
Namun, keberanian saja tidak cukup, Chaidir Syam memiliki pengalaman sebagai anggota dewan di periode sebelumnya, yang membantunya memahami dinamika legislatif.
Ia juga tidak segan belajar dari para seniornya, memahami cara menjembatani kepentingan legislatif dan eksekutif.
Selama kepemimpinannya, Maros berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), membuktikan tata kelola keuangan yang transparan.
Ia juga menjaga hubungan harmonis antara DPRD dan pemerintah daerah, memastikan setiap perbedaan pendapat tetap dalam koridor profesionalisme.
Dari Ketua DPRD ke Bupati Maros
Setelah menyelesaikan masa jabatan sebagai Ketua DPRD, Chaidir Syam maju dalam Pilkada Maros dan berhasil terpilih sebagai Bupati Maros.
Sebagai kepala daerah, ia membawa berbagai perubahan signifikan hingga meraih lebih dari 200 penghargaan nasional dan lokal.
Di bawah kepemimpinannya, PAN Maros juga mencatat sejarah dengan memenangkan Pemilu 2024.
Partai ini berhasil merebut 12 kursi DPRD Maros, sekaligus menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD Maros.
Matahari di Timur: Masa Depan PAN Sulsel
Sebagai kader murni Muhammadiyah dan loyalis PAN, Chaidir Syam memiliki rekam jejak yang kuat dalam politik.
Ia merupakan alumni Fisipol Universitas Hasanuddin dan berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Muslim Indonesia.
Sejak PAN berdiri, ia telah menjadi bagian dari perjalanan pasang surut partai berlambang matahari terbit ini.
Loyalitasnya yang tinggi terhadap PAN, serta prestasi dan kepemimpinannya yang terbukti, menjadikannya figur strategis untuk membawa PAN Sulsel ke level yang lebih tinggi.
Sebagai pemimpin yang terus berkembang, Chaidir Syam adalah Matahari di Timur bagi PAN Sulsel, kader emas 24 karat yang siap meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di partai ini.(**)