Federasi Pickleball Soppeng dan Keindahan Berbagi: Cahaya Takjil di Senja Ramadhan
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Federasi Pickleball Soppeng dan Keindahan Berbagi: Cahaya Takjil di Senja Ramadhan

    Kabartujuhsatu
    Jumat, 21 Maret 2025, Maret 21, 2025 WIB Last Updated 2025-03-21T11:36:24Z
    masukkan script iklan disini

    Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Memasuki Ramadhan ke 21 1446 H /2025 Masehi di bulan yang penuh rahmat ini, cahaya kasih sayang mengalir bagaikan air yang memberi kehidupan. Jum'at (21/3/2025). 

    Setiap tangan yang terbuka untuk memberi adalah tangan yang telah disentuh oleh kelembutan Ilahi. 

    Demikianlah Federasi Pickleball Soppeng memahami makna Ramadhan, bukan hanya dengan mengendalikan dahaga, tetapi juga dengan menebar kebaikan yang hakiki.

    Di bawah naungan senja, di depan SD Negeri 7 Salotungo, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, hati-hati yang rindu berbagi berkumpul. 

    Dipimpin langsung oleh Ketua Federasi Pickleball Soppeng, Aryadin Arif, mereka hadir bukan untuk mencari pujian, melainkan untuk menyaksikan betapa berbagi adalah cermin kebersihan jiwa.

    Muh. Faisal, Irwan Ciwang, Ikhfar, Adi Kurniawan, Agus, Wawan Katto, A. Neni, Saidah, A. Kartiana, Pak Anca, Rahmawati, A. Mukhlis, dan H. Lodi—nama-nama yang tercatat bukan di atas kertas, melainkan di langit, karena setiap langkah mereka adalah jejak kebaikan yang tidak akan hilang. 


    Dengan tangan yang penuh berkah, mereka membagikan takjil, bukan sekadar makanan, tetapi titipan kasih dari Yang Maha Kuasa.

    “Berbagi bukan sekadar memberikan sesuatu yang ada di tangan kita, tetapi mengalirkan cinta yang bersumber dari hati. 


    "Takjil yang kita berikan hari ini mungkin akan lenyap dalam sekejap, tetapi keberkahan yang mengalir darinya akan tetap hidup dalam keabadian,” tutur Aryadin Arif dengan penuh hikmah.


    Di jalanan yang dipenuhi wajah-wajah yang menanti berbuka, ada keindahan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. 

    Senyum yang terukir di wajah penerima takjil adalah cermin bahwa setiap pemberian, sekecil apa pun, memiliki makna yang dalam di hadapan Tuhan.

    Ramadhan adalah Madrasah bagi jiwa, mengajarkan kita bahwa hakikat kehidupan bukanlah seberapa banyak yang kita miliki, melainkan seberapa  banyak yang kita berikan. 

    (Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini