Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Dalam rangka mendukung upaya swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional, berbagai hal yang dilakukan pemerintah, baik sosialisasi, penyuluhan dan kolaborasi berbagai pihak termasuk penyuluh dan petani serta pihak Bulog dengan harapan untuk memastikan penyerapan gabah dan beras berjalan lancar. (19/3/2025).
Untuk kabupaten Soppeng realisasi pembelian gabah dan penyerapan beras tidak signifikan.
Pembelian gabah melebihi targetnya sementara penyerapan beras masih jauh dari target.
Meski demikian yang perlu diingat khususnya bagi petani adalah musim tanam.
Hal itu disampaikan oleh mantan Wakil Bupati Soppeng yang juga mantan staf ahli menteri pertanian Dr Ir H Lutfi Halide, MP.
Menurutnya, "Musim tanam sangat penting karena menentukan keberhasilan panen dan produktivitas tanaman.
"Musim tanam yang tepat dapat membantu petani memanfaatkan kondisi alam yang optimal, seperti curah hujan dan sinar matahari, tandasnya.
Ia menegaskan agar diusahakan panen di musim kemarau, hal itu agar supaya kwalitasnya bagus, terangnya
Selain itu, ia menegaskan untuk jangan panen dimusim penghujan, sebab hal itu akan merusak kwalitas beras, tuturnya.
"Apalagi drayer masih terbatas, tambahnya.
Ia menghimbau pilihlah waktu panen yang tepat, pertananam oktober-Maret, itu panen paling lambat bulan Maret.
Sementara pertanaman april - september panen paling lambat bulan agustus, katanya.
Ia menghimbau untuk tertib tanam khususnya tanaman padi, imbuhnya.
Tak hanya itu, Master Pertanian dan Doktor Ilmu Lingkungan ini mengingatkan untuk kabupaten Soppeng waspada terhadap penyakit Tungro, Hama diantaranya Tikus, Penggerak Batang, Walang Sangit, Wereng Coklat dan penyakit yang belum ada obatnya, pungkasnya.
Sekadar diketahui, waktu tanam padi umumnya dilakukan pada musim penghujan, yaitu November, Desember, Januari, Februari, dan Maret. Namun, waktu tanam padi juga dapat disesuaikan dengan ketersediaan air.
(Red)
