Kelangkaan Pupuk di Bojonegoro Membuat Petani Terpuruk, Pemerintah Diminta Bertindak Nyata
  • Jelajahi

    Copyright © kabartujuhsatu.news
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner

    Layanan Publikasi Media Online : Iklan, Berita, Banner
    Klik Gambar Inaproc Kabartujuhsatu di Kolom Pencarian

    Daftar Blog Saya

    Kelangkaan Pupuk di Bojonegoro Membuat Petani Terpuruk, Pemerintah Diminta Bertindak Nyata

    Kabartujuhsatu
    Selasa, 22 April 2025, April 22, 2025 WIB Last Updated 2025-04-23T03:44:38Z
    masukkan script iklan disini


    Bojonegoro, Kabartujuhsatu.news, Kelangkaan pupuk bersubsidi kembali menjadi masalah besar bagi para petani di Bojonegoro pada masa tanam kedua (MT2) tahun ini. (22/4/2025). 

    Meski pemerintah daerah telah mengirim surat kepada Menteri Pertanian, ID Food, dan Pupuk Indonesia untuk meminta tambahan kuota pupuk, hingga kini belum ada jawaban yang memuaskan. 

    Para petani pun terpaksa menunggu tanpa kepastian, sementara sawah mereka semakin mengering.

    Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, mengakui bahwa petani saat ini menghadapi tiga masalah utama, yakni kelangkaan air, pupuk, dan harga panen yang tidak menentu. Namun, solusi yang ditawarkan hanya berupa wacana seperti normalisasi air dan anjuran beralih ke pupuk organik. 

    “Kami mendorong petani agar mulai beralih ke pupuk organik sebagai langkah inovasi, tapi kami juga menyadari bahwa transisi ini tidak mudah dan perlu dukungan nyata,” ujar Nurul Azizah. 

    Petani yang selama ini mengandalkan pupuk kimia merasa berat dengan perubahan tersebut tanpa adanya bantuan konkret.

    Selain pemerintah daerah, Wakil DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni dari Fraksi Demokrat, menyatakan dukungannya untuk membantu pengentasan kemiskinan dan kemajuan pertanian di Bojonegoro. 

    Namun, hingga saat ini dukungan tersebut masih sebatas pernyataan tanpa aksi nyata di lapangan. 

    Menyikapi kondisi ini, petani Bojonegoro berharap agar pemerintah tidak hanya mengirim surat dan memberikan janji-janji kosong, tetapi segera mengambil langkah nyata untuk memastikan ketersediaan pupuk dan dukungan lainnya.

    “Kami memahami tantangan yang dihadapi pemerintah, namun petani butuh kepastian dan tindakan nyata. 

    "Kami tidak hanya ingin didengar, tapi juga diperhatikan secara nyata,” ujar seorang perwakilan petani setempat. 

    Kelangkaan pupuk yang terus berlanjut berpotensi menurunkan hasil panen dan memperburuk kondisi ekonomi petani yang selama ini sudah berjuang keras untuk memberi makan negeri.

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. 

    Melalui berbagai program dan inovasi, Pemkab terus berupaya mengatasi berbagai kendala di sektor pertanian demi kemajuan dan kesejahteraan petani. 

    (Red/Redho) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini