Medan, Kabartujuhsatu.news, Kekayaan kuliner Aceh kembali mencuri perhatian lewat tangan dingin Chef Nyak Dhien, yang kini hadir di Racik Kopi Jalan Merak No. 23, Medan Sunggal.
Mengusung semangat “Kuliner Aceh untuk Indonesia,” Chef Nyak Dhien mempersembahkan Kuah Beulangong khas Aceh yang telah mengantarkannya meraih Juara Satu Nasional di ajang kuliner bergengsi yang digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 17 Desember 2023 lalu.
Dengan racikan bumbu warisan leluhur dan teknik memasak khas Tanah Rencong, Kuah Beulangong Chef Nyak Dhien hadir sebagai sajian utama yang menggoda selera.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati Sie Ruboh Goreng, Sie Ruboh Masak, Ayam Tangkap, hingga Ayam Pramugari — masing-masing disajikan dengan kelezatan autentik khas Aceh yang sulit dilupakan.
Setiap hari, dapur Chef Nyak Dhien mengolah hingga 20 ekor ayam kampung dan 10 kilogram daging kambing, mencerminkan tingginya antusiasme pengunjung terhadap sajian tradisional ini.
Kekayaan rasa yang dihadirkan berasal dari rempah pilihan, diracik dalam proporsi yang presisi, menciptakan kelezatan yang tak hanya memikat lidah, tapi juga menghadirkan kenangan akan kampung halaman.
Tak hanya melayani santapan di tempat, Chef Nyak Dhien juga menerima pesanan untuk berbagai acara, mulai dari pesta, aqiqah, sunatan, hingga tradisi turun tanah.
Bahkan, untuk kebutuhan memasak skala besar, tersedia pula bumbu siap pakai dalam ukuran besar, sedang, hingga kecil, guna memudahkan siapa saja yang ingin menyajikan cita rasa Aceh di rumah mereka.
Untuk menjangkau lebih banyak pecinta kuliner, Chef Nyak Dhien juga telah membuka cabang di Racik Kopi Binjai, tepat di depan stasiun kereta Jalan Terminal.
Langkah ini semakin memperluas akses masyarakat terhadap kuliner khas Aceh yang otentik dan bercita rasa tinggi.
Chef Nyak Dhien tak hanya menyajikan makanan, tapi juga membawa misi budaya: mengenalkan kuliner Aceh sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan.
Dengan komitmen pada kualitas dan rasa, tempat ini tak sekadar menjadi rumah makan — melainkan simbol semangat merawat tradisi lewat rasa.
