Soppeng, Kabartujuhsatu.news, Dalam dunia jurnalistik, wartawan sering dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dan sebagai ujung tombak demokrasi yang membongkar ketidakadilan dan menyuarakan kebenaran. (18/4/2025).
Namun, di balik sorotan publik, sering kali terjadi ironi: kritik antar sesama jurnalis justru memicu kesalahpahaman, bahkan melahirkan pahlawan-pahlawan munafik yang lebih sibuk menyudutkan rekan seprofesi daripada memperbaiki masalah secara kolektif.
Kritik terhadap kinerja atau etika rekan jurnalis kerap disampaikan secara terbuka tanpa dialog internal terlebih dahulu.
Alih-alih membangun, tindakan ini justru memecah belah solidaritas dan menciptakan persepsi negatif di mata publik.
Padahal, persoalan internal seharusnya diselesaikan melalui diskusi profesional, bukan pemberitaan yang bisa mencemarkan integritas sesama wartawan.
“Kita sering lupa bahwa sebelum menyoroti kesalahan orang lain, ada mekanisme internal seperti Dewan Pers atau organisasi profesi yang bisa menjadi mediator,” ungkap HR.
"Jurnalis seharusnya menjadi contoh dalam menyelesaikan masalah tanpa merusak reputasi kolega, terangnya.
Ironisnya, beberapa oknum menggunakan kritik sebagai alat untuk mendongkrak popularitas pribadi, seolah-olah mereka paling benar dan paling berani.
Padahal, idealisme sejati terletak pada upaya memperbaiki industri media dari dalam, bukan sekadar pencitraan.
Jika setiap kesalahan dibesar-besarkan tanpa solusi, yang muncul bukanlah pahlawan, melainkan hipokrisi yang justru merugikan profesi ini.
Kritik tetap diperlukan, namun harus disampaikan secara proporsional dan bertanggung jawab.
Jurnalis adalah cermin masyarakat. Jika kita tidak mampu berbenah diri, bagaimana bisa kita menuntut akuntabilitas dari pihak lain?.
Jurnalis memang pahlawan informasi, tetapi gelar itu harus dijaga dengan integritas, bukan pencitraan semu.
Mari kembalikan semangat kolegialitas, selesaikan masalah dengan dialog, dan jadikan kritik sebagai pisau bedah yang menyehatkan, bukan pisau belati yang menusuk dari belakang.
(Red/Yun)